KKN UNISNU DIMINTA MENGUBAH 49 DESA MENJADI BERKEMBANG


JEPARA – Melalui kerjasama yang sinergis ini, diharapkan akan lahir para inovator, motivator, dinamisator dan problem solver sebagai kader-kader pembangunan, yang akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, yang muaranya membawa kemajuan pembangunan di daerah.

            Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Jepara dalam sambutan yang dibacakan staf ahli bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM Setda kabupaten Jepara, Bambang Slamet Raharjo, MH, Senin (23/01/2017), saat kegiatan Penerjunan Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNISNU Jepara Angkatan IV Tahun Akademik 2016/2017, di Pendapa Kabupaten Jepara. Dihadapan 548 mahasiswa KKN Unisnu Jepara dan 21 mahasiswa dari University Brunei Darussalam (UBD).

            Dikatakan, kepada mahasiswa KKN, Program Pemerintah digalakkan dengan mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di Kampus, apalagi selama ini Indonesia membangun mulai dari pinggiran atau Desa.

“Pemerintah sangat mengapresiasi dengan tema KKN Unisnu Jepara, “Pemberdayaan Masyarakat Kampus dalam Peningkatan Potensi Desa,” hal ini sesuai dengan Sembilan Agenda Prioritas Pemerintah Jokowi-JK yang kita kenal dengan Nawa Cita, pada point yang ke-3 yakni, “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” ujarnya.

            Ditambahkan, Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa tersebut, desa sebagai bagian integral dari pemerintah kabupaten juga diberikan ruang yang sangat luas untuk mengembangkan potensinya, termasuk didalamnya adalah pengelolaan keuangan yang bersumber dari APBN maupun APBD yang jumlahnya sangat besar, dan terus meningkat jumlahnya setiap tahun melalui Alokasi Dana Desa, Dana Desa, atau Sumber-sumber lain yang sah.

            “Undang-Undang ini telah pula membawa perubahan paradigma tentang desa, yakni dari paradigma “Membangun Desa”, sekarang berubah menjadi “Desa Membangun”. Dimana desa mendapatkan pengakuan dan kesempatan lebih luas lagi untuk mengembangkan dan membangun sendiri daerahnya, sesuai dengan potensi, keunggulan, dan tantangan-tantangan yang dihadapi,” kata Plt Bupati Jepara.

            Selama 40 hari mahasiswa KKN itu disebar ke 49 desa di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Kalinymatan, Kedung, Mayong, Mlonggo, dan Pakisaji. KKN tahun ini difokuskan menggarap soal potensi desa.

Persoalan

            Perlu diakui juga bahwa, masih banyak persoalan yang dihadapi, dalam pemanfaatan dan pengelolaan potensi yang ada. Untuk kemudian digunakan sebagai sumber kekuatan di desa.

            Lebih lanjut Plt Bupati menjelaskan, ada 3 faktor yang menyebabkan masih adanya persoalan untuk mewujudkannya.

“Masih terbatasnya kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di desa untuk mengelola dan mengembangkan potensi yang ada secara profesional dan berkinerja baik. Masih kurangnya inisiatif lokal untuk menggerakkan potensi ekonomi lokal bagi peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi warga desa. Belum berkembangnya proses konsolidasi dan kerjasama antar pihak terkait untuk mewujudkan sebuah lembaga sebagai patron atau pelindung ekonomi yang berperan memajukan ekonomi kerakyatan,” terangnya.

            Dijelaskanya, meskipun seluruh desa di Jepara sudah didirikan BUMDes, akan tetapi diakui masih lemah dan belum maksimal dalam mengelola dan mengembangkan potensi dan kreatifitas yang ada di desa.

            Dalam sambutan Plt Bupati, Ia berharap, melalui kerjasama yang sinergis ini, saya berharap akan lahir para inovator, motivator, dinamisator dan problem solver sebagai kader-kader pembangunan, yang akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, yang muaranya membawa kemajuan pembangunan di daerah,“ katanya. (DKI/AchPr)
Share on Google Plus

About jepara

Situs portal informasi seputar kota Jepara.Informasi Hari ini tentang Jepara

0 comments:

Post a Comment